Bagi Mama yang baru pertama kali menyusui, puting yang sakit adalah hal yang lumrah. Tapi bukan berarti Mama harus menderita setiap kali Mama harus menyusui si kecil.
Puting yang sakit hanya normal bila hanya terjadi selama beberapa detik saat si kecil mulai menyusui. Bila rasa sakit bertahan selama proses menyusui, berarti ada sesuatu yang salah, entah dari posisi menyusui Mama, atau pun dari si kecil. Bila Mama terus merisaukan rasa sakit itu, lama kelamaan puting Mama akan lecet, bahkan berdarah, sehingga proses menyusui akan sangat menyakitkan.

Untuk pertolongan pertama terhadap puting yang kering dan lecet, pastikan posisi dan teknik pengisapan si kecil sudah benar. Selain itu, jangan gunakan minyak atau krim yang perlu dibersihkan sebelum menyusui untuk merawat puting Mama. Gunakanlah Lansinoh, zatlanolin murni yang hipoalergenik dan bebas pestisida. Lansinoh menyembuhkan dengan menghasilkan pelembab jaringan yang normal dan tidak perlu dicuci sebelum si kecil menyusui.
Bila pertolongan pertama itu tidak berhasil menghilangkan rasa sakit saat menyusui, ada beberapa hal lain yang bisa menjadi penyebab rasa sakit Mama selain puting yang kering, yaitu:
1. Hisapan dangkal

Yang dimaksud dengan hisapan dangkal adalah si kecil hanya menghisap bagian puting Mama saja. Bila Mama melihat puting Mama berubah bentuk menjadi seperti tube lipstik baru, atau ada garis melintang di tengah puting Mama, berarti penyebab rasa sakit Mama adalah hisapan dangkal si kecil. Ubah posisi menyusui Mama agar lebih banyak bagian payudara Mama yang masuk ke mulut si kecil.
2. Trauma breast pump
Pemakaian breast pump yang salah juga bisa melukai puting Mama. Bisa jadi breast pumpMama terlalu kecil untuk puting Mama. Atau Mama terlalu tinggi mengatur tingkat penghisapan breast pump Mama.
3. Sariawan
Bila si kecil terkena thrush infection (sejenis infeksi jamur mirip sariawan) di mulutnya, infeksi ini bisa menulari Mama dan menyebabkan puting Mama sakit. Tanda bila puting Mama terkena thrush infection termasuk rasa gatal, puting menjadi kemerahan, dan rasa sakit di payudara Mama selama dan sesudah menyusui.
4. Lidah terikat (toungue-tie)
Lidah terikat terjadi bila membran (frenulum) yang menempelkan lidah ke dasar mulut lebih pendek dari normal. Selain menghambat proses menyusui, bila tongue-tie tidak segera ditangani sampai anak agak besar, anak bisa mengalami kesulitan melafalkan beberapa konsonan yang akhirnya mengganggu proses bicara anak. Bila si kecil mempunyai tongue tie, dokter anak bisa dengan mudah menggunting frenulum di bagian bawah lidah, sehingga bayi bisa menghisap dengan lebih efisien. Pengguntingan frenulum adalah prosedur yang sangat cepat, tidak menimbulkan rasa sakit, dan dapat dilakukan di ruang praktek dokter Mama.
5. Milk bleb (luka melepuh pada payudara)
Hal ini terjadi karena ada lapisan tipis kulit yang tumbuh di atas saluran ASI, sehingga ASI tidak bisa keluar dan menyumbat saluran ASI. Gejalanya berupa titik putih atau kekuningan di puting yang menyakitkan bila titik tersebut disentuh.
6. Puting lecet
Luka lecet kekuningan atau bahkan berdarah pada puting yang mengakibatkan rasa sakit yang sangat saat menyusui. Puting lecet bisa terjadi karena penyebab yang telah disebutkan di atas. Tapi bila Mama memiliki sejarah penyakit herpes, hentikan proses menyusui dan segera temui dokter dan konsultan laktasi, karena Mama bisa menularkan herpes ke si kecil bila proses menyusui diteruskan. Untuk sementara, pompa ASI Mama dengan breast pump untuk menghindari bengkaknya payudara Mama. Tapi jangan berikan ASI Mama kepada si kecil. Bila hanya payudara Mama yang terluka, Mama masih bisa menyusui dengan payudara Mama yang tidak terluka.
7. Vasospasme (penyempitan otot)
Bila puting Mama terlihat pucat dan mulai terasa sangat sakit setelah menyusui, lalu kembali normal setelah beberapa saat, hal ini bisa disebabkan pembuluh darah di puting yang mengalami kejang.
Untuk mengatasi masalah di atas, pilihan paling baik bagi Mama adalah untuk berkonsultasi ke dokter dan klinik laktasi, agar payudara Mama segera pulih dan Mama bisa kembali menyusui dengan tenang.

Post a Comment Blogger

 
Top